Kamis, 02 Desember 2010

PENGORGANISASIAN

1. Pengertian pengorganisasian
Secara metodologis pengorganisasian merupakan suatu cara manajerial yang
berhubungan dengan usaha-usaha kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan pembagian kerja. Dalam usaha-usaha ini para anggota kelompok melakukan pekerjaannya disertai dengan pengetahuan dan metode ilmiah berdasarkan perspektif umum yang perlu memperhatikan dan memelihara kondisi yang relevansi responsif dengan tujuan organisasi.

Adapun syarat-syarat dalam mengelola pekerjaan bersama dalam suatu unit kerja agar dapat mencapai tujuan yang efektif, diantaranya adalah: pertama, mengacu pada tujuan umum organisasi; kedua, tugas menejerial dilakukan secara bersama dengan melalui sistem spesialisasi; ketiga, adanya upaya pengelompokan anggota-anggota spesialisasi sesuai dengan prinsip pengorganisasian.

Menurut R.K.Brown (Abdul Syani, Manajemen Organisasi, 1987), bahwa manfaat dari prinsip Scientific management itu dapat mengatasi kelelahan kerja,
sehingga suatu kerjasama antar anggota kelompok dapat diciptakan secara harmonis. Untuk mencapai tujuan bersama itu, maka pengelola suatu organisasi perlu mempertimbangkan tentang upaya keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Hal ini dimaksudkan agar percapaian kepentingan pribadi tidak dominan, sehingga dapat mempengaruhi ketetapan tujuan utama organisasi, yaitu pengurusan kepentingan kelompok. Cara-cara manajerial diarahkan pada usaha-usaha yang kooperatif agar aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan kelompok benar-benar dapat diwujudkan. Untuk merealisaikan tujuan ini tentu seorang manajer harus memiliki kemampuan yang tinggi, sehingga dapat memanfaatkan sumber-sumber teknis (keahlian) melalui kelompok yang terorganisir. Sumber-sumber teknis adalah gabungan 2 kemampuan-kemampuan pribadi yang dapat menimbulkan suatu kekuatan dalam suatu organisasi dalam usaha mencapai tujuan-tujuan secara kelompok atau bersama. Secara umum kesemuanya itu merupakan metoda manajerial dalam rangka memaksimalkan fungsi-fungsi spesialisasi keahlian anggota kelompok agar tujuan organisasi dapat
dicapai secara efektif.

2. Teori teori organisasi
TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:

Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas
TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.


Sumber
www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar