Kamis, 07 Oktober 2010

PERJALANAN MENUJU UNIVERSITAS GUNADARMA

Saya Okto Prima jaya, saya dari provinsi Bengkulu, tepatnya dari SMA Negri 3 Kota Bengkulu. Saya bisa sampai ke Universitas Gunadarama ini karena keinginan dari dalam diri saya yang sangat kuat untuk melanjutkan dan mencari ilmu di luar Bengkulu. karena ada pepatah kuno yang mengatakan “ tuntutlah ilmu sampai ke negri China”. Dan menurut saya Gunadarma yang terletak di sekitaran Ibu kota Indonesia ini belum sejauh negri China. Saya rasa kalian semua setuju, dengan apa yang saya katakan. Dan saya harap banyak dari adik adik atau teman teman sekalian yang punya motto hidup seperti ini. Terutama adik adik kelas saya yang di Bengkulu dan di SMA Negri 3 Bengkulu terutama. Karena Ilmu itu sangat penting, dan tidak akan habis sejauh apapun kita mempelajarinya. Yang diberikan Tuhan hanya sekedar kulitnya saja, ilmu yang ada di dunia ini tidak terbatas, tergantung sejauh mana kita ingin mencari dan mempelajarinya. Dan bagi adik adik yang dari Bengkulu, sudah banyak alumni dari dari Bengkulu yang berhasil diluar Bengkulu sana, dan saya harap kalian bisa ikut termotivasi juga untuk mengikuti jejak mereka.

Saya merupakan satu satunya siswa pada angkatan 2010/2011 yang berasal dari Bengkulu disini. Ini merupakan hal yang lumayan sulit, Karena saya harus memulai semuanya kembali dari awal. Bergaul, berinteraksi, kembai mencari teman, bahkan saya harus dengan sendirinya menyesuaikan bahasa. Karena bahasa disini menggunakan bahasa yang disebut dengan bahasa “gaul”, dan ini lumayan berbeda dengan bahasa yang saya pergunakan sehari hari ketika di Bengkulu, baik dirumah maupun saat bergaul dengan teman teman saya. Dan mudah mudahan ini bukan momok dan penghalang bagi saya, toh yang di gunakan juga masih berbau bahasa Indonesia, namun pengucapannya saja yang berbeda dan cenderung lebih kental dalam kandungan bahsa Indonesia nya, berbeda dengan yang di Bengkulu, yang menggunakan logat melayu asli. Saya rasa itu saja sedikit tentang bahasa, dan ini cukup mudah, bahkan sangat mudah. J

Saya mengenal Gunadarma dari salah satu acara stasiun TV swasta yang membahas tentang 10 universitas paling diminati di Indonesia. Dan mengapa saya memilih Gunadarma?. Keinginan saya yang kuat untuk kuliah diluar kota ternyata tidak di barengi dengan restu dari orang tua saya, karena jika saya kuliah di luar kota secara otomatis saya akan menjadi anak kos kosan. Dan hal itu yang sangat dihindari oleh orang tua saya. Karena mereka jauh lebih mengerti tentang diri saya ketimbang saya sendiri. Dan untuk jadi anak kos itu membutuhkan biaya finansial yang lumayan tinggi, dan saya bukan berasal dari keluarga yang serba ada, yang banyak orang bilang keluarga yang kelebihan uang, sehingga untuk menghabiskannya saja sulit. Saya berasal dari keluarga yang biasa biasa saja, ayah saya seorang guru dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga saja. Saya memiliki tiga saudara, dan saya rasa dengan hanya gaji seorang guru tidak akan mampu untuk membiayai saya untuk ngekos. Orang tua saya bilang, kalau benar benar ingin kuliah di luar kota, carilah Universitas yang biayanya terjangkau dengan ukuran kantong seorang guru dan yang berada di sekitaran Jakarta, Karena adik dari ayah saya atau paman saya ada yang tinggal disekitar Jakarta dan nantiya saya bisa dititipkan disana. Nah, ini alasannya sehingga saya bisa sampai disini.

Pertama kali mendengar nama Gunadarma, yang terbesit di fikiran saya adalah biaya kuliah yang cukup mahal, Karena merupakan Universitas swasta. Namun saat saya mendaftarkan diri disini dan melihat biaya kuliahnya, saya rasa keluarga saya masih cukup mampu, lagian kan ada program beasiswa yang bisa meringankan pembayaran biaya kuliah.

Saya masuk ke Gunadarma lewat jalur tes. Sebenarnya saya punya keinginan untuk masuk ke psikologi atau yang berhubungan dengan IT dan Komputer. Karena saya dari program IPS jadi saya hanya bisa memilih D3 untuk lebih dekat dengan Komputer, sedangkan pilihan pertama saya masih pada jurusan Psikologi. Dan Alhamdulillah nya saya bisa lulus pada kedua pilihan saya di grade pertama. Saya lebih menjatuhkan pilihan saya ke program D3 manajemen informatika karena dorongan dari orang orang terdekat saya yang lebih ingin saya masuk kesini, terutama dari orang tua, karena saya fikir mereka jauh lebih mengerti tentang masalah kehidupan sekarang, karena ini berhubungan dengan masa depan saya kedepannya, mau jadi apa saya nantinya.

Ketika berhasil diterima betapa senangnya perasaan saya. Yang dahulu hanya berstatus siswa, sekarang ditambah dengan kata Maha didepannya, yang artinya besar. Sekarang saya sudah Mahasiswa, siswa yang sudah besar. Upss, saya rasa itu bukanlah arti yang sesungguhnya dari mahasiswa, saya hanya sekedar mendiskripsikan saja. J

Setelah semua urusan selesai, mulai dari administrasi sampai dengan pembayaran selesai, saya mengikuti hal hal yang dilakukan oleh semua mahasiswa yang ada di Indonesia, bahkan mungkin di seluruh dunia, yaitu OSPEK. Dan di Gunadarma agak sedikit berbeda, disini menggunakan istilah PPSPPT. Yang tujuannya sama saja dengan OSPEK, dan bahkan sebagian dari dosen, kakak tingkat bahkan dari mereka yang belum saya kenal juga berkata demikian. Orang yang pertama kali saya kenal ketika PPSPPT adalah Deden, dan kemudian disusul dengan teman teman yang lain. Mengapa saya menyebutkan nama Deden? saya fikir teman pertama tidak jauh beda dengan cinta pertama, sama sama susah dilupakan, walaupun saya dengan Deden sendiri tidak masuk dalam satu kelas yang sama, saya akan tetap ingat dengan nama dan wajah itu.

Banyak ragam manusia yang saya temui ketika mengikuti PPSPPT, ada yang kocak, lugu, pemalu dan bahkan malu maluin juga ada. Lumayan mengesankan, berjumpa dengan seluruh mahasiswa di Gunadarma, khususnya di program D3 Manajemen Informatika dan D3 Tekhnik Komputer, karena keduanya berada dalam satu Fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Komputer dan Sistem Informasi. Banyak hal yang saya peroleh ketika mengikuti PPSPPT, terutama yang berkaitan dengan kampus, dan ini merupakan hal yang sangat penting bagi saya. Jadi, bagi pembaca dan adik adik nantinya, jangan takut terlebih dahulu mendengar kata OSPEK, banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika OSPEK. Banyak anak anak yang tidak mengikutinya gagu sendiri ketika berhadapan langsung dengan gedung perkuliahan, bahkan untuk mencari ruang kuliah pun susah, hanya bengong bengong saja. Saya rasa ini tidak terjadi dengan anak anak yang mengikuti kegiatan PPSPPT atau OSPEK, Karena mereka yang mengikuti telah terlebih dahulu mendapatkan teman dan lebih dahulu megenal kampus. Jujur saja, untuk mengenal Gunadarma itu cukup sulit, gedung kampusnya sangat banyak, mulai dari kampus A, sampai J, bahkan katanya mau bangun gedung lagi. Coba bayangkan, jika yang tidak mendapatkan informasi dari PPSPPT, mereka mau dapat informasi dari mana lagi.

Minggu pertama kuliah lumayan membosankan bagi saya, karena banayak dosen dosen yang molor dari jadwal mengajar mereka, bahkan ada yang masuk, memperkenalkan diri dan langsung memberi tugas. Tapi itu hanya sebagian kecil saja. Mungkin minggu minggu pertama kuliah memang begitu, dosen ingin mahasiswanya terlebih dahulu mengenal lebih dalam teman teman satu kelas mereka. Jujur saja, saya pribadi pada minggu pertama kuliah hanya mengenal 10% dari jumlah anak yang ada di kelas saya, bayangkan saja. Atau mungkin dosen memberikan waktu untuk membiasakan diri dengan jam kuliah yang sampai sore, berbeda dengan SMA yang hanya sampai jam dua siang. Jadi kita ambil yang terbaiklah, jangan terlebih dahulu berburuk sangka. J

Over all, semua yang saya alami sampai saya menulis ini semua sangat mengesankan bagi saya, dan saya harap saya bisa meraih sukses saya disini, dan membanggakan kedua orang tua saya, karena menurut saya setiap anak tujuannya sama, ingin membanggakan orang tuanya, bahkan saya pengennya lebih, ingin membiayai kedua orang tua saya naik haji. Amin. Saya rasa itu saja perjalanan saya menuju Universitas Gunadarma. Thx J